Mendung yang dulu

Rintik hujan membasahi bumi, awan gelap berlari berkejaran. Panas terik disapu angin barat, dan perjalanan panjang, setelah diguyur hujan. Hijau hamparan bulir-bulir padi. Gemericik air di anak sungai, dihempas tubuh kecil yang bersuka cita. Sedangkan awan kelabu masih malu-malu. Pesona pandang anak Asahan, gemulai berjalan gadis Melayu, menatap jauh meleka senyuman. Merah pipinya di sapa angin. Lambaian nyiur kelapa menyambut hari. Sampaikan selamat datang pada musafir. Tarian ombak ditabuh sampan, ikuti rima rintik gerimis, angin laut merayu diriku. Awan kembali kelabu, angin sore yang menyambut dedaunan. Pucuk bambu memberikan lambaian, membisikkan gemerisik, pada burung-burung senja, yang segera menyapa. Dan mentari akan segera pergi. Hanya seekor merpati bertengger di atas pohon, melihat langit, bertanya dalam hatinya "akankah awan Hitam kembali membasahi bumi". Senandung rindu simphoni yang dulu. Saat mula- mula aku mengenalmu. Nyanyian- nyanyian pada masa itu, membuatk...