Rintik hujan

Pagi yang di hiasi dengan embun, setelah rintik hujan malam tadi membasahi bumi. Melepaskan dahaga atas kerinduan pada cinta.

Bayangan sinar mentari masih malu-malu, mengintip dibalik awan, sembari bertanya pada gumpalan awan.

Apakah Sang rembulan telah pergi ?, Atau masih menunggu gelap diufuk barat. Sedang sang mentari tersipu akan indahnya rembulan malam. Tapi, kicau burung membuyarkan semuanya, menghapus lamunan seketika. Karena merpati hendak pergi meninggalkan sang kekasih. Hanya senyum rindu dari betina agar semua baik-baik saja.

Jikalau hati boleh memilih, biarlah malam berketerusan. Meski gelap menutup pandangan, agar dirinya tak sendirian. Hanya segenggam asa yang menjadi tumpuan. Dibalik  mimpi, tertutupi khayalan. Tetapi apa mungkin itu menjadi kenyataan. Sedangkan pagi masih baru menjelang, seperti hari yang bersinar terang.

Coba kau lihat, apakah bayang- bayang tertunduk malu dibawah kakimu. Atau ia redup dibelakang punggungmu. Ayolah, mimpi belum membuatmu hilang ingatan. Sedangkan tenaga masih lagi jadi harapan, Asal engkau mau mengerti pada kenyataan. Pasti hasil tidak akan jauh dari dambaan.

Maka, jangan pernah engkau biarkan cinta menutup mata hatimu. Walau indahnya menyelimuti sukmamu. Coba lihatlah, apa bintang gemintang masih terus bersinar pada malam. Atau ia tertutup rintik hujan yang menyapu panas dikegelapan.

Yang pasti, kau tidak boleh terus berdiam. karena pasti ada seberkas sinar harapan. Tengoklah, dua kaki kecil yang berlari ditengah sawah sana. Ia tak perduli betapapun terik sengatan sang mentari. Lelahnya kaki melangkah, terjatuh, terhempas kedalam lumpur. Berkeringat, berpeluh, ia tetap berlari mengejar keinginannya. Tak perduli seberapa jauh ia telah pergi, karena senyum riangnya menutupi peluh keringatnya.

Tak pernah tahu seberapa jauh ia harus melompat. Karena hatinya gembira dengan langkah kakinya. Wajahnya ceria, mengejar mimpi dan cita- cita. Tak ada satupun, kesusahan yang tersirat pada dirinya. Hanya tawa gembira, ketika ia melalui perjalanannya. 

Mungkin disitu kita harus belajar padanya. Tak pernah mengeluh sejauh apa harus berlari. Tak pernah berhenti, sebesar apa rintangan yang harus dilewati. Sejauh apa lompatan yang mesti dilakukan. Dan selalu gembira dalam setiap langkahnya. 😔



Mungkin Itu kawan.....  🙂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pilihan tempat kuliah di kota Tanjung Balai