Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Senjaku Bersamamu

Gambar
Senja yang menemani kita, menghabiskan sisa waktu senggang yang tidak begitu lama. Memberikan masa sejenak untuk melepaskan sisa-sisa penat kemarin, dan menunggu untuk kesibukan esok hari. Terkadang kita mengisi liburan dengan cara berhibernasi selama enam jam, atau paling sedikit kita gunakan waktu tidur empat jam dengan sisa waktu dua jam untuk mencari makanan. Hal yang terpaksa membuat kita terbangun dari tidur panjang karena kelaparan.  Tidak jarang kita berniat untuk mengisi liburan kita dengan berbagai rencana dan niat untuk pergi berkunjung ke berbagai tempat wisata. Mulai dari yang paling dekat, sampai yang memakan waktu berjam-jam dalam perjalanan. Tapi pada akhirnya hasil diskusi memutuskan kita untuk berhibernasi lagi.  Entah itu karena urusan waktu yang tidak mencukupi, atau karena biaya yang tidak memadai. Jadi, semua dibikin asyik aja. Awal mula dalam pernikahan kita, empat tahun yang lalu. Kita tidak merencanakan untuk pergi atau berbulan madu kemanapun. Karena memang ak

Sabtu Shubuh

Gambar
 Setelah terlelap dengan lelahku malam tadi. Kini aku mencoba untuk bangkit lagi, bangkit dari keterpurukan yang aku rasakan selama ini. Bangkit dari bayangan ketakutan akan masa depan, kelelahan dalam pekerjaan, dan kelemahan menjalani kehidupan. Sekali lagi aku ingin. Bangkit menyongsong masa depanku, mengejar cita-citaku. Kemudian menggapai satu persatu impianku. Tak ayal terkadang Keinginan itu membuat aku terhuyung, dan terjatuh berkali-kali. Terhempas puluhan kali, bahkan sering aku menangis didalam kesendirianku. Banyak hal yang membuat aku menjadi lemah, tak berdaya.  Pelajaran tentang kehidupan, sakitnya ditipu dan rendahkan. Namun itu semua tetap aku tahan dan aku simpan didalam hati. Entah sudah berapa kali semua ini aku alami. Hanya saja terkadang didalam hati aku berkata, kapan semua mimpi yang aku inginkan terwujud menjadi nyata satu persatu. Banyak sudah Waktu yang terlewatkan. Setiap detik yang aku rasa terbuang dengan percuma karena aku tidak juga mendapatkan dan menye

Perjalanan Bersamamu

Gambar
Matahari memang masih berputar di peraduannya.  Dan bintang gemintang juga masih memberi arah pada gelapnya malam. Secarik kertas yang selalu kuambil untuk menggoreskan setiap rasa yang aku punya. Juga tinta sisa tulisan kemarin yang mungkin sudah hampir kering karena aku tidak lagi memakainya. Tergeletak diatas meja kerjaku, bercengkrama didalam diam, dibalik tumpukan buku- bukuku.  Ia ingin menceritakan hatinya yang telah berlalu. Tentang perasaannya selama ini yang selalu membisu. Adakah yang akan selalu mendengar suaramu. Sedangkan dinding itu hanya membisu. Tak lebih dari susunan ssebongkah batu. Cicak yang menemani dalam gelap juga tidak perduli walau hanya sesaat. Redup dan lembabnya dinding, yang menemani suasana siangnya setiap hari.  Maka izinkan aku bercerita diantara kisah yang ada. Biarkan aku goreskan rasa, walau kata mereka telah tersusun didalam frasa. Sedangkan tumpukkan buku-buku itu juga tidak memberikan aku kehangatan dan pengertian, tentang apa, bagaimana, dan kena