17/8/2024 Perspektif Kemerdekaan Hari Ini
Hari proklamasi dan kemerdekaan indonesia merupakan moment yang digadang-gadang hari bersejarah untuk bangsa Indonesia. Saat dimana pertama kali disuarakan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Hari yang bersejarah tentu dikenang dan diingat setiap tahunnya. Diperingati dengan melakukan upacara bendera, mengibarkan sang saka merah putih, dan berbagai acara lainnya banyak diselenggarakan di berbagai daerah.
Harapan dari diadakannya semua acara ini adalah untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dimedan juang. Berkorban untuk mengusir penjajah, menyerahkan darah dan nyawa, agar kemerdekaan dapat diraih. Tak ayal setelahnya, kemerdekaan dalam genggaman, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kini kemerdekaan itu diwariskan kepada anak cucu, diberikan kepada generasi selanjutnya.
Awal mula estafet kemerdekaan diserahkan, masih diterima oleh mereka orang-orang tua kita yang turut juga merasakan susah dan sedihnya hidup dalam penjajahan. Kemudian mereka mempertahankan keutuhan dan kesatuan NKRI dari rongrongan penjajah yang ingin mengambil kembali jerih payah perjuangan para pahlawan.
Estafet selanjutnya diserahkan kepada generasi yang berusaha untuk mengisi kekosongan kemerdekaan, dengan berupaya memajukan pembangunan, banyak hal yang berhasil diraih. Dan banyak peninggalan warisan dari mereka yang melakukan pembangunan untuk negeri ini. Kemajuan dalam bidang pertanian, swasembada pangan, kemudian dalam bidang tekhnologi dan berbagai macam. Setelahnya, efek dari kemajuan yang didapatkan tentunya diwariskan lagi kepada generasi sesudahnya. Terkadang pemberian estafet kepada generasi selanjutnya tidak disertai dengan pengetahuan dan pemahaman yang utuh terhadap bangsa dan negara. Sehingga hadirlah orang- orang yang mengisi kemerdekaan, mengisi perjalanan bangsa dan negara dengan ketidakpastian. Baik itu di dalam pengelolaan negara maupun dalam memberikan kebijakan terhadap rakyatnya.
Tidak kalah pentingnya adalah bahagian akar rumput bangsa ini atau rakyat. Yang selama ini, selalu berupaya untuk mensejahterakan dirinya sendiri. Yang seringkali terkendala atau tersandung oleh kebijakan pemerintahnya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan saja begitu sulitnya. Apalah lagi untuk memenuhi kebutuhan fikirannya dengan ilmu pengetahuan. Biaya pendidikan yang begitu mahal, sehingga terkadang sebahagian orang mencukupkan pendidikannya sampai jenjang tertentu saja.
Dari hasil pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat kelak, memberikan dampak terhadap pembentukan watak dan karakternya. Yang selanjutnya menjadi penerus dan penerima estafet kemerdekaan bangsa Indonesia.
Hari ini, tepatnya setelah tujuh puluh sembilan tahun Indonesia merdeka. Dalam artian merdeka dari penjajahan secara fisik oleh belanda. Banyak yang sepertinya kebingungan untuk melanjutkan estafet kemerdekaan dari para generasi pendahulu. Banyak hari ini dari mereka yang tidak lagi memahami esensi dari kemerdekaan itu sendiri.
Seremonial tujuh belas agustus, tidak lebih dari sekedar acara perlombaan untuk memeriahkan hari kemerdekaan saja. Bahkan mungkin mereka tidak ingat, atau tidak tahu sejarah bangsanya sendiri. Tidak lagi mengetahui siapa pahlawan-pahlawan bangsa ini. Karena kebanyakan acara kemerdekaan hanya diisi dengan perlombaan dan iringan musik. Sama sekali tidak memiliki spirit nasionalisme. Tidak membangkitkan rasa persatuan dan kesatuan, rasa cinta tanah air. Ditambah dengan pejabat negara hari ini, yang hanya menampilkan penjajahan gaya baru. Dalam bentuk berbagai macam kebijakannya. Dibuat untuk mempersulit rakyat, mempertontonkan secara gamblang korupsi, kolusi, dan nepotisme. Lalu benarkah kita sudah merdeka hari ini ?.
Komentar
Posting Komentar