Cerita cinta

 


Lama terngiang dalam senyuman, mentari mencari pagi, untuk sinari hari yang sunyi. Lama tinta tak tergores disini, yang terkadang membuat hati bimbang. 

Aku bukan orang yang selalu mencari alasan untuk pembenaran, dalam nyanyian tengah malam. Terngiang beberapa detik yang telah lalu. Seorang teman yang dahulu juga pernah aku damba, bersuara tentang pria yang menghampirinya, dalam narasi dan melodinya. Sang lelaki mencoba mendekatinya dan mengetuk pintu hatinya. 

Tiba- tiba aku tersentak, dan timbul sedikit kecewa di hati. Wajah ini sontak sayu, bersama kemerlap bintang malam. 

Hati ini seakan kecewa, namun otakku mencari cari apa penyebabnya. Apakah cemburu yang menghampiriku. Padahal dia ia adalah sahabat di masa laluku tiga tahun waktu yang dulu. 

Kini, itu semua hanya cerita teman, bila sepi dalam kesendirian. Entahlah, apa aku mencintainya, aku sedikit kecewa dengan isi narasinya. Aku tersenyum dalam pahit, namun juga tertawa dalan suka. 

Kini, aku sedikit demi sedikit, dan mencoba dengan yang sedikit itu. Apa cinta yang ada dalam hatiku. Mencoba untuk kuatkan ragaku. Berlari untuk hampiri anganku. Dan bangun dari tidur lelap yang menghanyutkan diriku. Dia mungkin bukan untukku, jadi untuk apalagi aku menyesalinya.

Ya....!! Memang rasa....!!! Tak akan pernah bisa dimengerti dengan kata. Hanya yang maha mengetahui rasa yang tersembunyi ini, yang dapat memberikan jawabannya. 

Terkadang, pelipis dan bibir bergerak indah, melukiskan senyuman, yang sebenarnya tak aku mengerti, ditemani nyanyian malam.

Ia yang dulu sempat singgah dihatiku, kini tak lebih dari skenario hidup yang telah dimainkan dalam episode sebelumnya. 

Dan episode itu telah habis, dalam lautan cerita yang lalu. Disini aku mencoba untuk membuat kisah yang baru. Bersama senyumku dalam indahnya angan dan citaku. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senjaku Bersamamu

Senandung Gerimis Tengah Malam*

Memory yang mengikuti