MERINDU DIRIMU



Write in my diary: 09:30 pm, oct 21, 2012


 Sepenggal kata, yang tidak mempunyai frasa, tentang cinta, untuk dirimu kekasihku. Ketika Dia ciptakan aku sebagai insan. Ia membekali diriku dengan begitu banyak nikmat yang tak mampu aku perhitungkan. Allah sang kekasih sejati, Maha Menyayangi dan Maha Mencintai, memberiku satu nikmat yang tak terhitung oleh isi dunia. Nikmat itu adalah CINTA. Satu nikmat yang begitu berharga, dengannya kekerasan yang terpendam dapat melunak perlahan. Bersamanya emosional yang tak terbendung, sedikit demi sedikit tertahan dan berubah. 

 Istriku, nikmat itulah yang saat ini aku rasakan, yang begitu besar Allah berikan. Ia menyuruhku mencintaiNya, mencintai rasulNya, mencintai Ayah dan Bunda, juga seluruh umat manusia, tanpa terkecuali segala ciptaanNya. 

 Hingga tiba saatnya... AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH. Cinta yang Allah berikan seutuhnya bagi diriku, untuk dirawat bersama denganmu. 

 Dikala aku belum begitu memahaminya, cinta itu masih tulus untuk dirimu duhai istriku. Seiring perjalanan waktu yang terus bergulir, secara perlahan, dikala aku tak ingat merawatnya, hatiku tak teguh menjaganya. Cinta itu disentuh oleh wanita yang tidak pantas untuk aku cintai. Juga karena diriku tidak begitu memahaminya, untuk siapa anugerah terindah ini akan kuberi. Sedikit demi sedikit, insan yang tak selayaknya aku cintai, mengisi relung hatiku. 

 Duhai istriku, masihkah kau mau menerima ketulusan hati ini. Hati yang sempat tertaut pada insan yang tak pasti. Tapi, daku tetap berusaha untuk memberikan cinta yang murni dan suci untuk dirimu. 

 Mungkin, lain hati sempat mencuri bagian dari sayangku. Namun, jiwa ini tak pernah sedikitpun tertaut dengan mereka. Alhamdulillah, sang pemilik cinta masih menjaga jiwaku agar tidak bersama insan yang bukan mahramku. Aku bersyukur dan berterima kasih kepadaNya. Walau diri ini juga insan yang tak pernah luput dari dosa. 

 Istriku.... ketika Allah menciptakan diri ini. Ia memberikan anugerah terindah yang setiap manusia akan merasa. CINTA yang utuh untuk kita jaga, dan kita rawat bersama. Daku lalai dalam menjaganya dan tak sabar untuk menanti dirimu. Sehingga cinta itu berkurang sedikit demi sedikit,untukmu. 

 Namun, betapa bersyukurnya aku, karena Ia sang pemilik cinta masih memperingatkan aku agar tetap menjaga kasih dan sayang itu. Juga tetap bersabar menanti kedatanganmu. Kini, daku belajar untuk merawat cinta, dengan apa uang diajarkan oleh insan yang hidup penuh dengan cinta. Itulah kekasih dan qudwah hasanah kita Rasulullah saw utusanNya. 

 Benih cinta itu, kini kurawat dengan baik, dalam hati yang tulus dan ikhlas. Berusaha menjaga dalam rahmatNya, agar senantiasa tak terhinggapi jiwa tak bersua. Aku masih bersama dengan ketulusan itu, dan senantiasa menunggu dirimu. Untuk bersama menanam, menjaga, dan merawat cinta kita, hingga nanti di alam syurga. Berada dibawah naungan ridhaNya, menatap jauh indahnya taman- taman, dipadu sejuk dengan telaga kautsar. Cintaku yang tulus karena Allah, tak akan ada lagi lain hati yang mengisi, izinkan aku mencintaimu dengan imanku. 

 ISTRIKU.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senjaku Bersamamu

Memory yang mengikuti

Masihkah bermimpi / membangun impian