Entah.... lah



Engkau yang semenjak dulu selalu kurindu

Jiwamu dalam diam tetap kudamba

Hingga dosa, menutup cahaya dari hatiku. 

Tidakkah engkau mengerti, tentang bahasa hati. 

Butakah matamu dari cinta yang kumiliki. 


Berapa kali sudah, lisanku memanggilmu. 

Tak terhitung kiranya, ungkapan hatiku padamu. 

Namun, hanya senyum darimu, 

Serta dinginnya perasaanmu. 


Tak tahukah engkau, berapa sudah.... 

Insan yang tahu cerita cinta, kita.... 

Seakan tanganku tak henti menadah. 

Ibumu... saudaramu... handai taulan... mu


Hilang kini air mukaku.... 

Seakan putus urat maluku.... 

Sampai ketika, lelah hati menggelayutiku. 

Kucoba, untuk berbicara dari hati

Untuk menghangatkan cintamu.... 

Dan lagi, begitu dinginnya perasaanmu....

Hingga aku.... 

Tak ingin lagi.... mencintaimu.... 

Dan ingin pergi, berhenti mengetuk pintu hatimu.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senjaku Bersamamu

Memory yang mengikuti

Masihkah bermimpi / membangun impian