Baca dan Tulislah

 


    Lupakah dirimu dengan pena dan buku ini, hingga engkau tak lagi menuliskan untaian syair didalamnya. 

     Atau kau sudah memiliki buku yang baru. Yang lebih indah, yang lebih menarik. Sehingga engkau melupakan catatan- catatan yang lama, kisah pilu masa lalu, tangisan bahagia bersamanya. 

     Oh... duhai engkau, janganlah begitu. Jangan sekali- kali kau lupakan cerita dulu. Jangan kau tinggalkan kisah masa lalu. Jangan duhai kawanku. 

     Karena banyak hal yang tak boleh kau lupakan... 

     Ada cerita yang harus kau sampaikan. Ada pesan yang harus diabadikan. Karena, mungkin ia akan terlupa dalam lamunan, atau ianya terhapus dari ingatan, dan bisa saja ia hilang tinggal kenangan.

     Ada kisah yang harus kau bagikan untuk anak cucunu nanti. Ada pelajaran yang harus mereka dapatkan, untuk masa depan. Karena waktu adalah sebahagian dari masa lalu yang terulang. Anak dan cucumu kelak harus bisa mengambil pelajaran, dan mereka menyusun mimpi- mimpinya kelak mendatang. Jangan, janganlah kau lupakan. Kelak mereka akan bingung karena tak ada pelajaran. Mereka akan menatap kosong penuh kehampaan, mereka akan tersesat dalam kegelapan. Berikan, berikanlah pegangan berupa alqolam untuk pelita mereka dimasa depan. Jangan kau tinggalkan. 

     Jangan, sekali lagi jangan. Karena pena adalah sesuatu yang abadi di dalam alQur'an. Ia termaktub abadi diucapkan oleh lisan Nabimu. Al-musthafa Muhammad shalallahu' alaihi wassalam. Maka, Baca dan Tulislah (Iqra & Qalam). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senjaku Bersamamu

Senandung Gerimis Tengah Malam*

Memory yang mengikuti