Keyakinan, Mimpi, cita- cita

 


    Percayakah kamu, ketika ada yang berkata bahwa kamu sebenarnya istimewa. Tidak ada yang tidak bisa kamu lakukan, tidak ada yang bisa menghalangimu untuk mencapai mimpi dan tujuan. Problem atau masalahnya yang banyak yang terjadi pada saat ini, untuk sebahagian orang adalah ketidak tahuan serta jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. 


     Jika kita mengingat masa masa kecil kita dahulu, saat ditanya kelak ketika besar ingin menjadi apa, dengan mudah kita akan menjawab cita- cita yang kita inginkan. Siapapun yang bertanya kepada kita, akan dengan semangat dan mudah kita jawab. Baik itu cita- cita atau kita sebut dengan mimpi. Seiring berjalannya waktu, semakin kita tumbuh, menjadi besar dan dewasa. Banyak pengalaman dan pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak wawasan dan teman yang bertambah. Seakan akan mimpi itu semakin dekat kita raih. Mencoba terus semangat dan mengejarnya. 


     Dimulai saat masih sekolah dasar, lanjut jenjang sekolah menengah pertama. Kita mungkin masih memiliki dan memimpikan cita- cita kita. Sembari terus berusaha mencapai setahap demi setahap, jalan menuju cita- cita kita. Begitu kita memasuki jenjang sekolah menengah atas, masa ini adalah masa remaja. Dimana kita mulai merasakan masa pubertas, ketika seseorang berada difase ini, gejolak emosi jiwa dan pemikiran mulai terbentuk,  Perasaan mulai membentuk emosi jiwa, dan hormon yang membentukjiwa seorang remaja mulai menampakkan reaksi kimianya. 


     Pada fase ini, pemikiran tentang realitas yang terjadi, dan fakta yang ada mulai memasuki alam pikirannya. Informasi yang ada, baik itu dari berbagai macam media, seperti media cetak, media informasi, media sosial, sedikit demi sedikit mulai membentuk pemikiran dan karakter mereka.


     Disinilah sebenarnya kita, harus mempertanyakan kembali tentang mimpi dan cita cita kita. Karena sebenarnya fase ini merupakan permulaan gambaran mimpi kita pada masa lima atau sepuluh tahun mendatang. Pada masa Sekolah menengah atas ini, atau sekitar awal mula umur tujuh belas tahun. Pembentukan karakter dan pematangan jiwa seorang remaja dimulai. Maka, inilah saat yang akan menentukan arah hidup seorang remaja.


     Selain itu, berbagai macam informasi ikut andil dalam mengarahkan, membentuk, dan mewarnai jiwa seorang remaja. Pertemuan dengan banyak teman- teman, dari berbagai macam latar belakang budaya juga mempengaruhi pembentukan jiwa serta karakter seorang remaja. Disinilah, terkadang sebahagian orang tua melihat perubahan dari karakter anak- anak mereka. Jika awalnya seorang anak remaja yang penurut dan mau mendengarkan nasehat orang tuanya. Lambat laun akan mengikuti karakter dan sifat orang, atau teman yang selama bergaul dekat dengannya. Hal ini tidaklah mengapa, jika karakter yang tumbuh dari jiwa seorang remaja adalah karakter yang baik. Yang mencerminkan keluhuran budi, Seperti, berbuat baik kepada orang lain, rasa kasih sayang, sabar. 


     Lantas bagaimana jika pergaulan, yang terjadi pada para remaja, membawa kepada sifat yang kurang baik?. Seperti yang kita lihat diberitakan pada sebagian media informasi. Beberapa remaja melakukan tindak kriminal, seperti melakukan perampokan atau begal, memperkosa, tawuran antar pelajar, bahkan yang terbaru kini para remaja setingkat SMA melakukan aksi konvoi dengan beramai ramai (ikut geng motor), yang justru melakukan tindak kriminal secara membabi buta, kepada siapa saja korbannya yang ditemuinya, tak pandang bulu berapapun usia korban tersebut.


     Jika demikian adanya generasi muda ini, lalu apa yang diharapkan dari mereka, mimpi apa yang bisa mereka wujudkan ?. Sedangkan untuk diri mereka sendiri, mereka tidak mengetahui apa yang seharusnya dilakukan. Terkadang mereka melakukan hal yang sia- sia, di masa muda mereka. Kurang memahami arti pentingnya masa muda, masa produktiv dan masa sehat, inginnya hanya bersenang- senang, berkumpul bersama kawan- kawannya. 


     Terkadang juga ditemukan, remaja atau pemuda yang baik namun tidak mengetahui apa yang ingin dicapainya. Ia kebingungan tentang masa depannya. Tidak ada cita- cita yang ingin ia raih. Kesehariannya hanya ia lakukan sekedar mengikuti rutinitas saja. Ketika ditanya, apa yang akan ia lakukan setelah lulus atau selesai dari sekolah, ia sendiri juga tidak tahu. Hal seperti inilah yang menjadi permasalahan bagi generasi muda saat ini. Banyak pemuda yanh tidak memiliki tujuan hidup, tidak memiliki mimpi dan cita- cita, tidak tahu harus kemana.


     Namun, ini bukanlah gambaran keseluruhan para pemuda saat ini. Ini hanya gambaran sebahagian mereka yang sesang kebingungan di masa mudanya. Masih ada sebahagian kecil, ya hanya sebahagian kecial anak- anak muda yang memiliki cita- cita dan mengejarnya. Berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan mimpinya.


     Hanya saja, terkadang masih lebih banyak anak- anak muda yang tidak memiliki dan tidak mengetahui tujuan hidupnya. Sehingga mereka kebingungan apa yang ingin dilakukannya setelah selesai dari masa sekolah atau masa perkuliahan. Baiknya disini kita ambil pelajaran bahwa semakin kita menuju dewasa, semakin kita memiliki banyak tantangan. Dan semakin banyak hal yang membuat kita menjadi ragu tentang adanya cita- vita dan masa depan. Ditambah lagi media informasi yang saat ini ada dalam genggaman kita. Hampir semuanya bisa kita lakukan dengan menggunakan gawai yang selalu ada dalan genggaman. Membuat kita menjadi semakin malas untuk melakukan kreasi dan berusaha untuk bergerak melaju mengejar mimpi.


     Maka, alangkah baiknya untuk kita saat ini yang masih berada dibangku sekolah. Baik itu setingkat SMA atau perguruan tinggi. Mari kita tata ulang kembali, fikiran kita, kita rubah kebiasaan dan aktifitas kita. Jika sebelumnya kita menjadi orang yang kurang produktif, berusaha untuk memiliki kebiasaan yang produktif. Ulang kembali ingatan kita, tentang cita- cita dan mimpi kita. Jika mimpi itu kurang jelas, atau kita merasa ragu, lelah, merasa tidak yakin akan cita- cita atau mimpi kita. Gambar ulang mimpi kita dengan memperjelasnya di dalan benak kita. 

     Tuliskan mimpi itu pada selembar kertas, dan simpan selalu catatan mimpi kita, agar kelak kita tidak melupakannya. Dan setiap kita merasa lelah, kita teringat dan terus berusaha mewujudkannya. Reset kembali ingatan kita tentang semua mimpi dan cita- cita kita. Lalu kejarlah dan jangan menyerah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senjaku Bersamamu

Senandung Gerimis Tengah Malam*

Memory yang mengikuti