Wajah Wajah Kebenaran

Menggunakan konteks untuk memaknai teks melalui proses rekonstruksi imajiner merupakan pintu yang membuka peluang pemaknaan yang luas. Dari sini lahir unsur analogi ketika teks akan dimaknai kembali pada konteks yang lain. Yaitu upaya menurunkan teks ke dalam dua atau tiga atau lebih konteks yang berbeda. Sebab walaupun sejarah kehidupan Rasulullah SAW merupakan konteks yang legitimate untuk memaknai teks secara akurat, tetap saja teks itu independen dan berdiri sendiri serta harus bisa menembus semua sekat ruang dan waktu. Independensi teks itu perlu ditegaskan kembali. Karena itu terkait dengan doktrin tentang keabadian teks yang mengharuskannya terbebas dari kekhususan masa tertentu atau ruang tertentu atau apa yang kita sebut sebagai konteks. Jadi dalam kerangka pemaknaan itu konteks adalah salah satu alat bantu yang dapat mengikat makna tertentu pada teks tapi tidak membatasinya sampai di situ. Itu yang menjelaskan mengapa ruang pemaknaan menjadi lebih luas dan memungkinkan mu...