Postingan

Menampilkan postingan dengan label halaman 1

Menanti Mentari

Gambar
        Di tengah senyum   mentari, indah rautnya dibalik ufuk. Seakan ia tersipu malu, untuk mulai hari ini. Daku lewati setapak demi setapak jalanan yang berdebu. Begitu tenang diri ini menelusuri tepianya, mataku terus menjelajahi pepohonan yang rindang. Dibawah bayang- bayang dedaunan yang terkulai, pasrah akan takdir hidup siang ini. Diterpa setitik debu pada tepinya, hingga keruh raut wajahnya. Entah karena dirinya telah pasrah bersama takdir yang menyapanya, atau dengan tegar ia terima semua cerita tentangnya. seketika mata ini memandang jauh ke langit biru. Menatap indahnya segumpal awan, ditengah birunya yang tenang mencari teman. Ia berjalan perlahan dalam kesendirian di pagi yang lengang, bersama kicauan hangat menyambut dikala ia diam.             Semua begitu syahdu ditelingaku, karena hari ini aku menjalani sebuah episode dalam hidupku. Dengan tangan kecil ini, bersama kaki yang selalu memul...

Merenung di Pagi Hari

Gambar
  Pukul : 6:16 wib Selasa: 19/04/2022 Pagi yang menemaniku disini, dalam kesendirian sebagaimana biasanya. Menjalani Ramadhan yang telah beberapa hari aku lalui. Tak terasa memang kini sudah memasuki tujuh belas ramadhan. Di pertengahan bulan April ini, semua terasa berlalu dengan cepat. Sedang aku sendiri masih berusaha menemukan jalan yang ku inginkan. Tak jarang aku merasakan kehampaan, padahal kini aku sudah banyak melewati dan menyelesaikan masalah. Entah keresahan apa yang aku rasakan, atau karena aku belum menemukan dan menyelesaikan masalah keuangan. Memang hingga detik ini, aku belum bisa mendapatkan atau menemukan pekerjaan yang sesuai dengan aku yang inginkan. Sembari aku mendengarkan sebuah lagu tentang kehidupan dari Iwan Fals. Terkadang memang aku berfikir untuk apa semua ini aku kejar, dan aku merasa jalan yang aku lalui ini seperti sia- sia saja. Entahlah kawan, jiwaku seperti tak menemukan arti yang sesungguhnya dari kehidupan. Terus aku berfikir hingga kelelahan m...

Meminang bunga bunga Haraki

Gambar
Temukan sekuntum bunga haraki,  Satu hal yang tak bisa ku mengerti,  Ia sekuntum bunga di taman abadi,  Kau cipta lembaran tulus nan haqiqi,  Belainya adalah sebuah kerinduan,  Alunan suaranya adalah kasih dan sayang,  Dekapannya adalah ketulusan dan kejujuran,  Dia adalah matahari dalam kehidupan,  Rembulan yang menerangi malam.  Kau wanita mulia yang membina umat,  Kau ibu yang berikan kelembutan dan kasih sayang,  Kau bimbing mutiara mutiara kecil,  Hingga mereka syahid temui TuhanNya.  Sekuntum harum hiasi taman,  Diantara bunga yang mekar.  Kau tak seindah bunga dalam naungan,  Sang kumbang tak kan bisa untuk datang,  Karena kau bukan bunga yang tertanam,  Kumbang terbaik yang bisa datang padamu,  Kau begitu indah dalam pandangan,  Senyummu pancarkan keimanan. 

HARI INI

Gambar
Pagi sayang....  Kembali aku mengurai cerita untukmu...  Agar aku bisa menghangatkan harimu...  Seperti terik  mentari pagi...  Tak lelah menyinari bumi pertiwi...  Aku hanya bisa merangkai kata...  Ungkapan hatiku, dari untaian rasa...  Meski aku bukan seorang pujangga...  Temani waktumu, mengisi kekosongan..  Di relung hatimu yg paling dalam...  Terima kasih....  Untuk semua kasih sayangmu...  Untuk cinta yg kau beri padaku...  Semoga lisan,  tak lelah...  Mengucap syukur,...  Semoga hati terpaut dalam do'a...  Semoga cinta, beriring dengan cita cita...  Semoga selalu....  Kau. Dan aku menjadi KITA