Memory yang mengikuti

In memoryan 21 January 2013 Mentari di siang ini, begitu terang menghampiri diriku. Disebalik dinding bisu aku senantiasa menyendiri. Mendengar riuh rendah diri ini, dengan suara- suara syahdu si kecil. Sesekali ia tertawa, bahkan tangisnya buat hatiku tersenyum. Andai aku bisa memahami diri ini. 20 tahun telah berlalu, detik- detik yang menjauh dari diriku, entah tinggal berapa lama lagi waktu yang tersisa untukku. Masih sering bayangan masa lalu menghampiri diriku. Mencekam di pelupuk mataku, ketakutan akan masa lalu, masih terus membayangiku. Hingga hari ini, semburat masa lalu masih ada dalam benakku. Apa ketakutan yang paling kuat dari masa lalu. Takut akan gelapnya masa depan, yang terkadang memburamkan keyakinanku pada Tuhan. Saat melihat insan lainnya, kadang aku iri, dan mengira mereka bahagia dalam hidupnya. Sejenak aku merenungi diri sendiri, dalam kelamnya hatiku. Namun, akankah kebahagiaan itu kekal abadi. Aku ingin mencari kebenaran yang hakiki. Hin...